SEMINAR ANTI KEKERASAN SEKSUAL, PERUNDUNGAN, INTOLERANSI DAN PENCEGAHAN PENGGUNAAN NARKOBA

 

SMP Strada Bhakti Mulia menyelenggarakan seminar dengan tema “Anti Kekerasan Seksual, Perundungan, Intoleransi, dan Pencegahan Penggunaan Narkoba” pada hari Selasa, 28 November 2023 dan bertempat di Kapel St. Maria Immaculata, Teluknaga. Seminar ini ditujukan bagi seluruh siswa SMP Strada Bhakti Mulia, dengan tujuan agar dapat memberikan edukasi kepada mereka terkait kekerasan seksual, perundungan dan intoleransi yang terjadi di sekolah, serta bahaya rokok dan narkoba.

 

Seminar ini dibuka dengan doa dan sambutan dari pihak sekolah, yang diwakili oleh wakil kepala SMP Strada Bhakti Mulia, ibu Frederika Rintakristy Yosephine. Dalam sambutannya, Miss Pipin menyampaikan bahwa seminar ini sebenarnya tidak hanya ditujukan bagi para siswa, tetapi juga bagi para guru dan sudah terlaksana pada beberapa minggu yang lalu. Oleh karena itu, Miss Pipin juga mengajak dan mengharapkan para siswa untuk dapat mengikuti kegiatan seminar ini dengan baik dari awal sampai akhir, karena seminar ini bermanfaat bagi seluruh warga SMP Strada Bhakti Mulia.

Ada 2 narasumber/pembicara pada kegiatan seminar ini, yaitu ibu Caroline Lisa Setia Wati, M.Pd., Kons. dan bapak Aiptu Nur Susanto selaku anggota Bhabinkamtibmas Desa Pangkalan. ibu Caroline Lisa merupakan seorang dosen program studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Katolik Atma Jaya. Pada kegiatan seminar ini, Beliau juga mengajak 7 orang mahasiswanya untuk ikut mendampingi para siswa SMP Strada Bhakti Mulia dalam diskusi kelompok. Dalam kegiatan seminar, ibu Caroline Lisa membawakan materi terkait anti kekerasan dan perundungan di sekolah. Sedangkan, bapak Aiptu Nur Susanto, membawakan materi terkait bahaya rokok dan narkoba.

 

Sebelum menyampaikan materi, ibu Caroline Lisa memberikan ice breaking terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar para siswa menjadi bersemangat dan siap untuk menerima materi yang diberikan. Banyak hal yang disampaikan oleh ibu Caroline Lisa, terutama terkait perundungan yang sering terjadi di sekolah. “Perundungan (bullying) perilaku tidak menyenangkan baik verbal, fisik, maupun sosial di dunia maya ataupun di dunia nyata yang membuat individu tidak nyaman, tertekan, dan sakit hati yang dilakukan baik perorangan ataupun kelompok secara berulang kali.  Bentuk-bentuk perundungan yaitu: mencela, mengejek, merendahkan, dan memanggil dengan julukan atau kecacatan fisik.  Berikut jenis perundungan lainya adalah memukul dan menendang, pengucilan dan cibiran yang mengasingkan seseorang dari komunitasnya. Inilah perilaku yang kamu harus hilangkan, jadilah anak yang berkarakter yang bisa menghargai semua perbedaan baik fisik, ras, dan golongan. Ciptakanlah budaya persaudaraan di dalam sekolah tempat kalian menimba ilmu pengetahuan”. pungkas ibu Caroline Lisa selaku narasumber pertama dalam seminar ini.

Selesai sesi pemaparan materi oleh narasumber pertama, para siswa, per jenjang, berkesempatan untuk foto bersama dengan narasumber. Setelah berfoto bersama, para siswa berkesempatan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan ke sesi 2 yaitu diskusi kelompok. Sesi diskusi kelompok dilakukan di dalam kelas masing-masing dengan didampingi oleh tujuh mahasiswa dari tim ibu Caroline Lisa. Sesi diskusi kelompok ini berlangsung selama dua jam. Setelah itu, para siswa mendapat kesempatan lagi untuk beristirahat dengan makan siang bersama, yang tetap dilaksanakan di dalam kelas masing-masing.

  

Setelah istirahat makan siang, pada pukul 12.45 WIB, sesi 3 dari kegiatan seminar pun dimulai. Sesi yang ke-3 ini membahas tentang bahaya merokok dan dampak-dampaknya. Materi pada sesi 3 ini dibawakan oleh bapak Aiptu Nur Susanto. Banyak hal juga yang disampaikan oleh bapak Susanto selama 1 jam dari sesi ke-3 ini. “Bahaya merokok dan narkoba. Apa sih merokok itu, rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Dibalik kegunaan rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.  Adik-adik sekalian, rokok juga pintu gerbang narkoba dalam pengertian narkoba ada tiga kelompok zat aditif yaitu: narkoba, psikotropika (Nikotin, Psikotropika, Simultan) dan terakhir adalah bahan aditif lainya termasuk rokok. Sehingga kalian harus menjauhi rokok, apalagi masih di bawah umur. Besok-besok, bapak lihat ada yang rokok dan menggunakan seragam sekolah, bapak tidak segan-segan untuk mengambil dan membuang rokoknya.” ujar bapak Aiptu Nur Susanto dalam pemaparan materinya.

Kegiatan seminar ini diakhiri dengan berfoto bersama dengan bapak Susanto, lalu setelah itu, para siswa dapat kembali pulang ke rumah mereka masing-masing pada pukul 14.00 WIB.

 

Sebarkan artikel ini