Kegiatan seminar ini, dihadiri oleh semua bapak/ibu guru. Kegiatan berlangsung pada Sabtu, 04/11/2023. Bertempat di SMP Strada Bhakti Mulia kec. Teluknaga kab. Tangerang. Rangkaian kegiatan, kegiatan ini diawali dengan doa pembukaan, perkenalan singkat dari narasumber, dan manfaat kegiatan yang disampaikan oleh kepala sekolah.

“Kegiatan ini dianggar khusus untuk melaksanakan berbagai seminar yang ada di sekolah ini, tentu hari ini kita akan mendengar bersama penyampaian materi yang sampaikan oleh narasumber terkait dengan masalah yang ada. Kita mulai dari masalah perundungan, kekerasan seksual, bahkan kita menyinggung juga anak-anak sekolah yang merokok. Kita mendengar terkait dengan dampak perundungan, dan akar masalah terjadinya perundungan yang ada di sekolah. Narasumber meminta untuk menjelaskan semuanya dengan terperinci” ujar Deni Candra Pamungkas, S.Pd, M.M.selaku kepala sekolah SMP Strada Bhakti Mulia.

Pada kegiatan seminar ini, narasumber menyampaikan materi pada peserta seminar dengan menggunakan berbagai metode. Pertama, melaksanakan game, kedua, membuat satu garis horizontal dalam lembar yang dibagikan dan rentangan garis tersebut sesuai dengan usia. Ketiga, menggambar menggunakan tiga spidol berwarna sesuai dengan imajinasi peserta seminar. Selesai menggambar, mencari satu warna yang menarik sesuai dengan kesukaan, setelah itu, melihat lagi pada garis horizontal yang sudah diwarnai sesuai dengan rentangan umur.
Setelah itu, peserta seminar mencerita pengalaman masing-masing sesuai dengan rentangan umur. Selesai menceritakan pengalaman, narasumber mulai menjelaskan materinya terkait masalah perundungan di Sekolah.

 

“Dosa pendidikan ada tiga: intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual. Apa itu perundungan, (Bullyng) yang termasuk perundungan adalah perilaku agresif, penyalahgunaan kekuatan, penindasan, kekerasan dalam bentuk fisik, verbal, dan sosial. Hal lain juga adalah dampak dari perundungan bagi anak-anak sekolah yaitu: kesakitan fisik, gangguan psikologis, kepercayaan diri menurun, mengasingkan diri dari sekolah, ketakutan sosial, dan yang paling parah muncul keinginan untuk bunuh diri. Guru harus harus menyadari kata-kata dan perbuatan, jangan sampai mengarahkan kepada perundungan, sehingga melalui seminar ini, bapak/ibu mengetahui kategori-kategori perundungan” Ungkap ibu Caroline Lisa Setia Wati, M,Pd, Kons. Selaku narasumber dalam seminar ini.

Dalam sesi diskusi, ada satu peserta seminar yang menanyakan cara-cara untu mengatasi masalah perundungan yang terjadi di sekolah, jawaban dari narasumber, bahwa guru harus bijak untuk mengatasinya, lakukan pendekatan kepada siswa serta melibatkan orang tua, karena kita terima anak-anak kita dari rumah orang tua. Bisa jadi masalah utamanya adalah ada pada keluarga. Ini dilakukan secara berkesinambungan. Ujar narasumber.

  

Kegiatan seminar ini berjalan dengan lancar tanpa menemukan kendala. Akhir kegiatan, narasumber dan peserta seminar mengucapkan doa penutup dan mengadakan foto bersama di Ruangan Sekolah.

Sebarkan artikel ini